Assalamu'alaikum wr.wb..
Hampir seperti tak terasa ya, ternyata saat ini kita sudah menginjak dan merasakan bersama hentak detik, menit, jam, hari, minggu, bulan di tahun 2017. Perayaan malam tahun baru semalam yang sangat meriah, berbagai acara kita buat demi satu malam yang begitu istimewa. Gempitanya pun belum surut sampai detik ini, suara terompet dan kembang api kerap kali masih terdengar di telinga kita, namun ada hal yang kita sering lupakan, yaitu doa dan harapan di Tahun yang baru ini.
 |
| Lowongan Kerja Medis Mengucapkan "Selamat Tahun Baru 2017" |
Diantara temen-temen pembaca, apakah sudah semuanya membuat planning apa yang haru dicapai di tahun ini? Jika belum maka segeralah. Bergegaslah tenangkan pikiran dan diamlah sejenak dan tarik nafas anda dalam-dalam, lalu keluarkan pelan-pelan.. Mulailah untuk berpikir tentang apa yang HARUS anda capai di tahun ini. Sebab, orang yang berhasil dan beruntung adalah orang yang tahun ini selalu lebih baik dari tahun sebelumnya.
Setelah anda memikirkan apa yang harus anda capai di tahun 2017 ini, selanjutnya mulailah bikin rencana, rancana yang mungkin anda lakukan pasti nya. Setelah rencara terbentuk berusahalah anda untuk konsisten dengan rencana anda, bila memang gagal tidak masalah, yang penting kita harus selalu konsisten dengan rencana kita, memperbaiki kesalahan yang mungkin membuat rencana kita gagal dan jangan terlalu lama larut dalam kesedihan ketika rencana kita gagal.
Sebagai misal, kita berkeinginan untuk masuk dan bekerja di sebuah Rumah sakit Pemerintah, Informasi lowongan sudah kita kantongi, segala persyaratan sudah kita miliki dan rangkaian-rangkaian ujian telah kita ikuti, namun hasilnya belum sesuai dengan yang kuta harapkan alias kita belum bisa diterima masuk di Rumah Sakit tersebut, yasudah tidak usah ambil pusing dan tidak perlu bersedih hati menyalahkan diri sendiri dan orang lain, tapi mulailah kita berfikir, apakah masih ada yang kurang dalam diri kita? Dititik mana yang kira-kira membuat kita tidak bisa masuk di Rumah Sakit tersebut? Kemudian, jangan pernah berhenti berdoa, mintalah doa restu pada kedua orang tua kita, perbanyaklah sedekah dan konsultasilah dengan orang yang lebih dahulu meraih kesuksesan, tanyalah, apa rahasianya, apa kuncinya, lalu tanamkan pada diri kita dan bangunlah motivasi dari dalam diri anda sendiri.
Apakah penulis pernah gagal? Jawabannya ya. Saat ini memang penulis sudah bekerja di sebuah Rumah Sakit Swasta di Jawa Tengah, sebagai bidan tentunya. Namun untuk mencapai itu tidak begitu instannya. Banyak yang harus dilalui dan dijalani, mulai dari magang, lalu masukin lamaran sana-sini, ujian disana-sini, dan apa kuncinya? IKHLAS. Usai lulus dari Sekolah Kesehatan dan resmi menjadi bidan, penulis pikir perjuangan telah selesei, namun ternyata itu baru awal dari perjuangan penulis. Lulus dari Kebidanan, kita penulis harus mengikuti serangkaian Uji kompetensi untuk memperoleh sebuah surat yang bernama STR, setelah STR jadi, penulis coba daftar ke beberapa Rumah Sakit Negeri dan Swasta namun tak kunjung ada panggilan, sampai disaat titik jenuh menunggu terlalu lama, akhirnya penulis magang di rumah salah seorang bidan yang membuka praktek BPS. Nah disitulah keterampilan yang sebenarnya penulis dapatkan, hingga setelah beberapa bulan ikut praktek di rumah bidan tersebut, penulis mendapat beberapa upah yang kalo dibilang ya lumayan, pada masa itu (tahun 2011). Selesei di tempat magang penulis sudah mengantongi surat pengalaman kerja (meskipun dari magang, tp nilainya cukup tinggi loh di mata HRD), lalu penulis mencoba memperbarui kembali lamaran pekerjaannya kebetulan ada informasi lowongan kerja PTT di Kabupaten Bandung dan penulis melamar PTT di Bandung. Apa yang terjadi? Alhamdulillah penulis akhirnya dipanggil juga untuk yang pertama kalinya ujian seleksi masuk kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (meskipun jauh, penulis tetap datang) Lalu apa hasilnya? Alhamdulillah"zonk" alias belum rezekinya. Nah, belum patah semangat, akhirnya penulis mencoba kembali daftar di beberapa rumah sakit swasta di Jawa Tengah lagi, dengan modal surat pengalaman kerja magang di BPS.
Selang beberapa minggu tiba-tiba penulis dikejutkan dengan handphone yang berbunyi. Tahukah temen-temen itu dari mana? Dan tak disangka itu telepon dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, petugas memberitahukan bahwa dari hasil ujian kemarin saya ada di posisi cadangan kedua, dan kebetulan ada 2 orang bidan yang mengundurkan diri, sehingga saya diberi kesempatan untuk mengikuti pemberkasan. Alhamdulillah... Begitu bahagia rasanya ketika itu, seakan merasakan nikmat yang teramat besar dari Alloh SWT. Alhamdulillah perjuangan jauh-jauh ke Bandung tidak sia-sia.
Namun, pelik kembali datang.. Ketika penulis mengabarkan berita bahagia ini kepada orang tua, ternyata tanggapan orang tua sungguh berlawanan, ibu setuju dan bapak melarang penulis jadi bidan PTT di Bandung! Astaghfirulloh..... Cobaan apalagi ini.. Penulis menghela nafas dan kembali untuk mengambil sisi positif dari kejadian ini dan belajar untuk ikhlas.. Akhirnya penulis pun mengundurkan diri dari bidan PTT Kabupaten Bandung.
Hari makin berlalu, entah karena keinginan orang tua bahwa anaknya harus selalu dekat dengan orang tua atau entah apa, tetiba penulis dipanggil oleh sebuah Rumah Sakit Swasta yang lokasinya masih 1 Kabupaten dengan tempat tinggal penulis. Akhirnya penulis mengikuti serangkaian proses seleksi pegawai baru tersebut. Dan apa hasilnya? Ya, masih "Zonk" astaghfirullohal'adzim.. ternyata tidak mudah ya untuk menjadi indah.. Lagi-lagi penulis mencoba untuk ikhlas. Skenario Tuhan yang bisa dibilang begitu indah.. Hampir mirip dengan hasil seleksi PTT Kabupaten Bandung, setelah beberapa minggu dari pengumuman hasil kelulusan saya kembali mendapat telepon dari HRD Rumah Sakit Swasta tersebut dan benar sekali penulis kembali ada di posisi cadangan. Dan dikarenakan pada saat itu Rumah Sakit masih membutuhkan akhirnya saya dipanggil dan disodori lembar tanda-tangan kontrak kerja. Alhamdulillah.. Begitu indah memang skenario Alloh SWT.
Jadi, buat temen-temenku (terutama bidan setanah air) janganlah sedih dan patah semangat, Alloh sudah membagikan rizki kepada kita masing-masing, hingga kita menjemputnya sendiri dengan upaya dan doa yang maksimal. Jangan takut gagal, karena jika anda takut akan gagal, berarti anda sudah gagal sebelum mencoba. Berusahalah selalu optimis, yakin bahwa anda bisa meraih apa yang anda harapkan.
Buat temen-temen kesehatan lain, selalu jaga semangat dan kompak, saling memberi support dan informasi yang bermanfaat..
Penulis akan selalu berupaya mencarikan informasi dan memberikan informasi lowongan kerja yang InsyaAlloh akurat demi tenaga kesehatan Indonesia lebih baik.. Tidak ada kebahagiaan yang lebih buat penulis selain ketika melihat dan mendengar temen-temen bisa lulus dan masuk kerja di tempat kerja yang temen-temen harapkan.. Selalu ikhlas dan jangan pernah patah semangat ya..
Salam hangat dari penulis,
Semoga bermanfaat..
Wassalamu'alaikum Wr.wb..
Selang beberapa minggu tiba-tiba penulis dikejutkan dengan handphone yang berbunyi. Tahukah temen-temen itu dari mana? Dan tak disangka itu telepon dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, petugas memberitahukan bahwa dari hasil ujian kemarin saya ada di posisi cadangan kedua, dan kebetulan ada 2 orang bidan yang mengundurkan diri, sehingga saya diberi kesempatan untuk mengikuti pemberkasan. Alhamdulillah... Begitu bahagia rasanya ketika itu, seakan merasakan nikmat yang teramat besar dari Alloh SWT. Alhamdulillah perjuangan jauh-jauh ke Bandung tidak sia-sia.
Namun, pelik kembali datang.. Ketika penulis mengabarkan berita bahagia ini kepada orang tua, ternyata tanggapan orang tua sungguh berlawanan, ibu setuju dan bapak melarang penulis jadi bidan PTT di Bandung! Astaghfirulloh..... Cobaan apalagi ini.. Penulis menghela nafas dan kembali untuk mengambil sisi positif dari kejadian ini dan belajar untuk ikhlas.. Akhirnya penulis pun mengundurkan diri dari bidan PTT Kabupaten Bandung.
Hari makin berlalu, entah karena keinginan orang tua bahwa anaknya harus selalu dekat dengan orang tua atau entah apa, tetiba penulis dipanggil oleh sebuah Rumah Sakit Swasta yang lokasinya masih 1 Kabupaten dengan tempat tinggal penulis. Akhirnya penulis mengikuti serangkaian proses seleksi pegawai baru tersebut. Dan apa hasilnya? Ya, masih "Zonk" astaghfirullohal'adzim.. ternyata tidak mudah ya untuk menjadi indah.. Lagi-lagi penulis mencoba untuk ikhlas. Skenario Tuhan yang bisa dibilang begitu indah.. Hampir mirip dengan hasil seleksi PTT Kabupaten Bandung, setelah beberapa minggu dari pengumuman hasil kelulusan saya kembali mendapat telepon dari HRD Rumah Sakit Swasta tersebut dan benar sekali penulis kembali ada di posisi cadangan. Dan dikarenakan pada saat itu Rumah Sakit masih membutuhkan akhirnya saya dipanggil dan disodori lembar tanda-tangan kontrak kerja. Alhamdulillah.. Begitu indah memang skenario Alloh SWT.
Jadi, buat temen-temenku (terutama bidan setanah air) janganlah sedih dan patah semangat, Alloh sudah membagikan rizki kepada kita masing-masing, hingga kita menjemputnya sendiri dengan upaya dan doa yang maksimal. Jangan takut gagal, karena jika anda takut akan gagal, berarti anda sudah gagal sebelum mencoba. Berusahalah selalu optimis, yakin bahwa anda bisa meraih apa yang anda harapkan.
Buat temen-temen kesehatan lain, selalu jaga semangat dan kompak, saling memberi support dan informasi yang bermanfaat..
Penulis akan selalu berupaya mencarikan informasi dan memberikan informasi lowongan kerja yang InsyaAlloh akurat demi tenaga kesehatan Indonesia lebih baik.. Tidak ada kebahagiaan yang lebih buat penulis selain ketika melihat dan mendengar temen-temen bisa lulus dan masuk kerja di tempat kerja yang temen-temen harapkan.. Selalu ikhlas dan jangan pernah patah semangat ya..
Salam hangat dari penulis,
Semoga bermanfaat..
Wassalamu'alaikum Wr.wb..
Bidan muda, pinter, pekerja keras dan masih mau berbagi informasi loker juga.. Inspiratif!
BalasHapusterimakasih mas buat sanjungannya..semua pembca disini juga pinter, rajin dan pekerja keras.. sukses ya buat kita semua..
Hapus